Selasa, 08 Mei 2018

Puding Sedot (Pudot)

 
Puding dengan Karakter Lucu
 


Puding sedot (Pudot) merupakan minuman yang sedang viral, dengan ciri khas yaitu kemasan yang menarik penuh dengan karakter-karakter yang lucu dan diminum dengan cara disedot. Puding sedot ini dibuat dengan bahan utamanya yaitu nutrijel, dengan bahan tambahannya yaitu air, susu, gula, tepung maezena, dan pewarna makanan.
pudding dengan karakter menggemaskan ini hanya di bandrol dengan harga Rp.5000,00,-
bagi yang penasaran rasanya silahkan mampir ke Outlet kami yang berada di Jl. Manjadda Wajadda No.02 Pekalongan
 
 
Varian Rasa
 
coklat
strawberry
durian
original
alpukat
 
 


Assalamualaikum Wr.Wb

kami ucapkan beribu terima kasih kepada Ustadz Muhammad Nasim, M. Kom yang telah membimbing kami dalam perkuliahan maupun diluar perkuliahan selama satu semester. semoga Ustadz selalu berada dalam kebaikan dan senantiasa diberkahi Allah SWT.


Wassalamualaikum Wr.Wb

Rabu, 26 April 2017

PENTAS KOMUNITAS SEKOLAH ALTERNATIF PEKALONGAN


Teknologi Pendidikan: Pembelajaran Berbasis ICT

PEMBELAJARAN BERBASIS ICT
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah        : Teknologi Pendidikan 
Dosen Pengampu : A. Tabiin M.Pd.


Disusun Oleh :
Kelompok 6
1.        Siti Nur Luluk Samarra     (2021115236 ) 
2.        Maqnunah                           (2021115255 ) 
3.        Sekar Santika Rahmawati  (2021115275)
4.        Tri Dewi Larasati                (2021115342 )
5.        Rizqi Maulana Imamudin  (2021115252 )
Kelas: E
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
PEKALONGAN
2017





BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) atau sering dikenal dengan istilah Information Communication Technology (ICT) merupakan suatu hal yang sangat penting untuk dikuasai dalam era globalisasi saat ini. Komputer merupakan salah satu media yang digunakan dalam TIK, karena komputer memiliki beberapa fungsi seperti, mengolah data, mencari materi, menyajikan informasi secara kelompok atau individu dan aktivitas lainnya. Di era modern ini internet dan intranet merupakan kebutuhan bagi siapa saja. Keduanya memegang peranan yang dominan umumnya dalam kehidupan pelajar.
Penggunaan ICT memiliki banyak keunggulan, seperti tersedianya informasi secara global,cepat, akurat, tidak terdapat batasan tempat serta waktu sehingga dapat memudahkan proses belajar mengajar dengan teknologi yang mendukung. Kita sekarang bisa merasakan beberapa keunggulan tersebut dan itu merupakan upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan dengan basis teknologi dengan rumusan kebijakan peningkatan akses.
Judul makalah ini dipilih karena menarik perhatian penulis untuk dicermati dan perlu mendapat dukungan dari semua pihak yang peduli terhadap teknologi, informasi dan komunikasi di era sekarang.
B.       Rumusan Masalah
1.         Apa pengertian dari ICT?
2.         Apa saja jenis TIK yang umum digunakan dalam pendidikan?
3.         Bagaimana model penggunaan ICT dalam pembelajaran?
4.         Apa saja kemampuan yang dituntut bagi penyelenggaraan pendidikan berbasis ICT?
5.         Bagaimana hubungan guru dengan teknologi?
6.         Bagaimana faktor dari guru dalam penggunaan teknologi?
7.         Apa saja Manfaat dari ITC?

 
BAB II
PEMBAHASAN
A.      Pengertian ICT
Teknologi Informasi dan Komunikasi (ICT), atau Information and Communication Technologies (ICT), adalah teknologi yang mencakup seluruh peralatan teknis untuk memproses dan menyampaikan informasi. TIK mencakup dua aspek yaitu teknologi informasi dan teknologi komunikasi. Teknologi informasi meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi dan pengelolaan informasi. Sedangkan teknologi komunikasi adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari satu perangkat ke lainnya.
Dengan demikian, teknologi informasi dan teknologi komunikasi adalah dua buah konsep yang tidak terpisahkan. Teknologi komunikasi dan informasi mengandung pengertian luas yaitu segala perbuatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, pemindahan informasi antar media. Istilah TIK muncul setelah adanya perpaduan antara teknologi komputer (baik perangkat keras maupun perangkat lunak).[1]
Tujuan penggunaan pendidikan berbasis ICT yaitu :
1.         Mengembangkan ICT network untuk umum dan universitas seperti riset dan pendidikan network di Indonesia
2.         Mempersiapkan suatu rancangan pengembangan sumber daya manusia dalam mengaplikasikan ICT
3.         Mengembangkan dan meningkatkan kurikulum berbasis ICT
4.         Menggunakan ICT  sebagai suatu bagian dari kurikulum pembelajaran di sekolah, universitas, dan pusat-pusat pelatihan
5.        
2
Mengadakan program yang berhubungan dengan pendidikan dengan mengikut sertakan sekolah-sekolah dalam pembelajaran seluas-luasnya
6.         Menfasilitasi penggunaan internet dengan efisien dalam proses pembelajaran [2]

B.       Jenis TIK yang Umum Digunakan dalam Pendidikan
1.         E-Learning
Meskipun paling sering dikaitkan dengan pendidikan tinggi dan pelatihan perusahaan, E-Learning  meliputi pembelajaran pada semua tingkatan, baik formal dan non formal, yang menggunakan intranet (LAN) atau extranet (WAN), untuk seluruhnya atau sebagian, interaksi, fasilitasi (Allen, 2006). Beberapa pihak lain lebih memilih istilah Online Learning atau pembelajaran berbasis Web, yaitu himpunan bagian dari e-learning dan mengacu pada pembelajaran menggunakan browser-browser (seperti Internet Explorer, Mozilla Firefox, Opera, dan lainnya).
2.         Blended Learning
Blended Learning adalah suatu model pembelajaran yang mencoba menggabungkan beberapa model pembelajaran yang telah ada. Seiring dengan perkembangan dalam teknologi informasi dan komunikasi, terutama dalam teknologi jaringan berupa internet, umumnya model-model pembelajaran yang digabungkan itu berupa model pembelajaran face to face (tatap muka), offline learning, dan online learning. Tujuan umum pembelajaran model blended  ini untuk mencari kombinasi model-model pembelajaran yang efektif. Pada akhirnya model pembelajaran ini bertujuan untuk mencapai keefektifan pembelajaran.
3.         Pembelajaran Jarak Jauh
Pembelajaran jarak jauh (distance learning) adalah pembelajaran dengan menggunakan suatu media yang memungkinkan terjadi interaksi antara guru dan siswa. Dalam pembelajaran jarak jauh antara guru dan siswa tidak bertatap muka secara langsung, pembelajaran dimungkinkan antara guru dan siswa berbeda tempat bahkan bisa dipisahkan oleh jarak yang sangat jauh, sehingga memudahkan proses pembelajaran.[3]
Suasana pendidikan seperti suasana dalam kelas sangat penting untuk diciptakan dalam suasana pendidikan jarak jauh. Sistem komunikasi pembelajaran harus baik agar fungsi pendidikan jarak jauh dapat dijalankan. Fungsi-fungsi tersebut adalah:
a.         Penyajian informasi. Penyajian informasi tidak hanya dalam pembelajaran seperti yang disampaikan oleh guru, tetapi berpusat pada siswa. Contoh penyajian informasi diantaranya adalah presentasi dan demonstrasi oleh guru, presentasi oleh siswa, teks dan ilustrasi tercetak, audio, serta video.
b.        Praktek dan feedback. Pembelajaran berlangsung dengan melibatkan partisispasi siswa secara aktif, seperti kegiatan tanya jawab, kegiatan diskusi, kegiatan kelompok, tutorial teman sejawat, proyek kelompok, dan ujian.
c.         Akses sumber belajar. Sumber belajar lain dapat diakses oleh siswa dengan mudah, seperti bahan cetakan, bahan audiovisual, basis data, dan perpustakaan.  
4.         Belajar berbantuan komputer
Komputer digunakan diberbagai bidang, seperti kantor, sekolah dan rumah. Pada saat ini komputer merupakan alat komunikasi yang paling utama bagi miliaran orang. Perusahaan berhubungan dengan klien, pendidik dengan siswa, serta seseorang dengan teman dan anggota keluarga lainnya. Dengan menggunakan komputer, masyarakat mempunyai akses secara cepat terhadap informasi dari seluruh dunia. Melalui komputer, seseorang dapat bertemu dengan teman baru, berbelanja, mengambil kursus dan masih banyak fasilitas lainnya yang diperolehnya.
Komputer sebagai alat bantu pendidikan (Computer Assisted Intruction) sudah cukup dikenal, terutama di negara maju. Beberapa istilah lainnya yang banyak digunakan adalah CAL (Computer Aided Learning), CBE (Computer Based Instruction/Education), dan CMI (Computer Managed Instruction). Dalam CBE komputer juga digunakan pada aplikasi-aplikasi bukan pengajaran untuk menunjang sistem pendidikan, seperti mengolah data, mencatat kehadiran, dan sebagainya.
Aplikasi bidang pembelajaran dengan komputer sebagai alat bantunya, diantaranya adalah:
a.         Drill and Practice (Latih dan Praktek), menggantikan pengajar untuk memberikan latihan kepada siswa.
b.        Tutorial (Penjelasan), sistem komputer digunakan untuk menyampaikan materi ajaran.
c.         Simulasi, digunakan untuk mengkaji permasalahan yang rumit dan banyak digunakan dibidang biologi, transportasi, ekonomi, dll.
d.        Game (Permainan), Game sangat digemari oleh anak-anak, dan dapat menambah pengetahuan.[4]
Penggunaan komputer atau ICT dalam pendidikan boleh dibagikan menjadi tiga kategori utama yaitu pengurusan, pengajaran dan pembelajaran, dan kajian tindakan. Penggunaan komputer dalam pendidikan dibedakan kepada tiga kategori dalam pembelajaran yaitu kategori belajar dari komputer (latih tubi dan tutorial), kategori belajar tentang komputer (literasi komputer) dan kategori belajar dengan komputer yang berasakan perspektif konstruktivis.
Pengajaran dan pembelajaran yang berpusat pada pelajar, komputer atau ICT digunakan untuk aktivitas pembelajaran yang bersifat pembinaan ilmu pengetahuan seperti mencari dan memproses informasi, menyelesaikan masalah dan menggunakan aplikasi multimedia dan authoring. Kemudian, penggunaan komputer oleh guru dalam melakukan kajian tindakan bagi aktivitas penyimpanan data dan penganalisisan data menggunakan alat statistik.[5]

C.       Model Penggunaan ICT dalam Pembelajaran
Pendidikan mempunyai dimensi yang luas, pendidikan merujuk pada dimensi program dan strategi dalam pembelajaran dalam rangka mengembangkan kemampuan belajar siswa . Terdapat beragam pandangan mengenai model pemanfaatan ICT (internet) dalam pendidikan, antara lain sebagai berikut:
Abdulhak (2005) mengklasifisikan pemanfaatan ICT ke dalam tiga jenis  yaitu:
1.         ICT sebagai alat bantu  pendiddikan, artinya media hanya sebagai pelengkap untuk memperjelas uraian-uraian materi yang disampaikan.
2.         ICT sebagai sumber, artinya ICT digunakakn sebagai sumber informasi dalam pembelajaran.
3.         ICT sebagai sistem pembelajaran, ICT dirancang sedemikian rupa sebagai suatu sistem pembelajaran yang terintregrasi.
Menurut Lowther dkk. (200:135) mengemukakan lima level dalam penggunaan ICT dalam pembelajaran sebagai berikut:

Level
Deskripsi
Level  0
No Web Use
Tidak menggunakan sama sekali ITC
Level  1 Informational
Menyediakan informasi yang relatif stabil kepada siswa, isi informasi terdiri dari silabus, jadwal pelajaran, dan kontak informasi
Level 2 Supplemtal
Menyediakan informasi isi mata pelajaran kepada siswa. Isinya meliputi catatan kulian atau sekolah
Level 3 
Essensial
Siswa tidak bisa menjadi anggota kelas yang aktif jika tidak mengakses pelajaran di web secara teratur.
Level 4 Communal
Pada level ini ada pertemuan dan tatap muka online. Pelajaran disampaikan secara online atau di kelas
Level 5
Immerse
Seluruh isi pelajaran dan interaksi belajar terjadi secara online.

D.      Kemampuan yang Dituntut bagi Penyelenggaraan Pendidikan Berbasis ICT
Semakin meluasnya kemungkinan dalam pendidikan dan pelatihan menuntut pengelola pendidikan untuk mampu mengintregrasikan teknologi dalam lingkungan belajar, mulai dari fase desain, pengembangan, penerapan dan pemeliharaan. Setidaknya ada tiga pihak yang dituntut kemampuannya yaitu:
1.         Tuntutan Kelembagaan
Jika lembaga pendidikan sekolah ingin suskes menyelenggarakan pendidikan, maka harus ada kebijakan memihak, kerja sama, dan komitmen antar unit kerja yang mungkin akan terlibat.
2.         Kemampuan Pengelola
Sedangkan tuntutan atau persyaratan yang harus dipenuhi oleh seorang pengelola program untuk mendorong sukses  yaitu:
a.         Mampu untuk meyakinkan atau menemukan nilai-nilai baik dalam penggunaan teknologi
b.        Memahami secara mendalam mengenai pengaruh teknologi dalam pembelajaran skill
c.         Mampu untuk menyesuaikan budaya dan sikap dalam penggunaan teknologi
d.        Memahami dan menyadari adanya berbagai keterbatasan dalam teknologi
e.         Mengetahui berbagai persyaratan dasar teknologi mampu untuk melakukan evaluasi.
Pendekatan instruksional yang bisa diterapkan untuk melaksanakan pendidikan berbasis ICT.

Pendekatan/approach
Pedoman-pedoman/guidelines
Technologi classroom
Kelas memiliki 3-6 buah komputer
Pelajaran berbasis masalah
Pelajaran melibatkan kolaborasi
Melakukan pergantian peran
Menggunakan komputer sebagai alat
Mengalami pemecahan masalah teknis.
Modelling
Guru sebagai fasilitator
Peran siswa dalam berbagai aktifitas
Pemecahan masalah teknis.
Observing/ participating
Observasi dilakukan dengan tidak mengancam kemampuan teknologi siswa.
Partisipasi dilakukan dalam suasana terbuka.
Learning technology skill
Mengajarkan kemampuan teknologi terlebih dahulu, kemudian mengajarkan bagaimana mengintegrasikan teknologi ke dalam pengajaran.
Mengajarkan kemampuan teknologi sesuai kebutuhan kita
Reflektive practice
Mendorong Pengembangan metakognitifongan secara kritis[6]

E.       Hubungan Guru dan Teknologi
Guru dan teknologi khususnya ICT mempunyai hubungan yang menarik. Perkembangan  ICT yang mempengaruhi bidang pendidikan bukan hanya membawa berbagai kemudahan serta memberikan kemudahan-kemudahan kepada sorang guru namun dapat menimbulkan kesulitan pada aspek penggunaan dan pengintegrasian dalam pengajaran dan pembelajaran dipendidikan. Meski segala keperluan teknologi dan infrastruktur lain disediakan namun faktor guru masih belum mendapatkan perhatian sewajarnya. Ini bermakna bahwa pengetahuan dan kemahiran ICT serta sikap terhadap ITC yang dimiliki guru adalah penting. [7]

F.        Faktor Guru dalam Penggunaan Teknologi
Pendidikan pesat ICT dalam dunia pendidikan khususnya dalam proses pengajaran dan pembelajaran di sekolah telah meletakkan satu tantangan yang besar terhadap profesyen dan amalan perguruan.  Pada tahun 1998 Laffey dan Musser, mendapati guru dalam melihat komputer sebagai suatu tekanan dan sukar menggunakan komputer dalam pembelajaran. Komputer dianggap tidak relevan dengan kerja-kerja tradisional sekolah. Guru masih beranggapan bahwa sekolah sebagai tempat yang masih menggunakan pendekatan tradisional dan komputer dianggap akan mengganggu hubungan pelajar dengan guru.
Berbagai kajian telah dilakukan untuk mengetahui pasti kemampuan guru dalam penggunaan komputer. Kajian-kajian yang berkaitan dengan hal ini pada tahun 1980-an telah memberi penekanan kepada aspek operasi komputer, komputer dalam masyarakat, aplikasi komputer dalam pendidikan, terminologi dan konsep komputer, pembelajaran dengan komputer serta perkakasan komputer.[8]


G.      Manfaat ICT
1.         Presenting Information
ICT memiliki kemampuan yang sangat luar biasa untuk menyampaikan maklumat. Ensiklopedia yang jumlahnya beberapa jilid pun dapat disimpan di hardisk. Bahkan kini telah lahir google earth yang dapat menunjukan kepada kita seluruh kawasan dimuka bumi kita ini dari hasil foto udara yang sangat mengesankan. Dengan membuka www.google.com, data dan informasi akan dengan mudah kita peroleh.
2.         Quick And Automatic Completion Of routine Tasks.
Tugas-tugas rutin dapat diselesaikan dengan menggunakan komputer dengan cepat dan automatik.
3.         Assesing And Handling Information.
Dengan komputer yang dihubungkan dengan internet kita dapat dengan mudah memperoleh dan mengirimkan maklumat dengan mudah dan cepat. Melalui jaringan internet kita dapat memiliki website yang menjangkau ujung dunia manapun.
Dalam era teknologi dan informasi ini, kecanggihan teknologi untuk kepentingan pembelajaran sudah bukan merupakan hal yang baru lagi. Salah satu media pembelajaran baru yang ahir-ahir ini semakin menggeserkan peranan guru hidup adalah teknologi berbasis ict yang tersedia melalui perisian berbagai multimedia. Dengan teknologi ini, kita belajar apa saja, kapan saja dan dimana saja.[9]     
 
BAB III
PENUTUP

A.      Simpulan
Teknologi Informasi dan Komunikasi (ICT), atau Information and Communication Technologies (ICT), adalah teknologi yang mencakup seluruh peralatan teknis untuk memproses dan menyampaikan informasi. TIK mencakup dua aspek yaitu teknologi informasi dan teknologi komunikasi. Teknologi informasi meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi dan pengelolaan informasi. Sedangkan teknologi komunikasi adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari satu perangkat ke lainnya.
Penggunaan komputer atau ICT dalam pendidikan boleh dibagikan menjadi tiga kategori utama yaitu pengurusan, pengajaran dan pembelajaran, dan kajian tindakan. Penggunaan komputer dalam pendidikan dibedakan kepada tiga kategori dalam pembelajaran yaitu kategori belajar dari komputer (latih tubi dan tutorial), kategori belajar tentang komputer (literasi komputer) dan kategori belajar dengan komputer yang berasakan perspektif konstruktivis.
Jenis TIK yang Umum Digunakan dalam Pendidikan yaitu, E-Learning, Blended Learning, Pembelajaran Jarak Jauh, Belajar berbantuan komputer.
Abdulhak (2005) mengklasifisikan pemanfaatan ICT ke dalam tiga jenis, yaitu ICT sebagai alat bantu  pendiddikan, ICT sebagai sumber, ICT sebagai sistem pembelajaran.
Setidaknya ada tiga pihak yang dituntut kemampuannya dalam penggunaan ITC, yaitu Tuntutan Kelembagaan, Kemampuan Pengelola
Perkembangan  ICT yang mempengaruhi bidang pendidikan bukan hanya membawa berbagai kemudahan serta memberikan kemudahan-kemudahan kepada sorang guru namun dapat menimbulkan kesulitan pada aspek penggunaan dan pengintegrasian dalam pengajaran dan pembelajaran dipendidikan. Namun, pengetahuan dan kemahiran ICT serta sikap terhadap ITC yang dimiliki guru adalah penting.
Guru masih beranggapan bahwa sekolah sebagai tempat yang masih menggunakan pendekatan tradisional dan komputer dianggap akan mengganggu hubungan pelajar dengan guru.
Adapun manfaat dari ICT, yaitu sebagai Presenting Information, Quick And Automatic Completion Of routine Tasks, Assesing And Handling Information.

DAFTAR PUSTAKA

Isjoni dan Moh. Arif Ismail. 2008. Pembelajarn Virtual. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Isjoni dkk.. 2008. ICT Untuk Sekolah Unggul. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Ruman. 2011. Model-model Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Rusman dkk.. 2013. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan komunikasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Sutopo, Ariesto Hadi. 2012. Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pendidikan. Jakarta: Graha Ilmu.


[1] Ariesto Hadi Sutopo, Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pendidikan, (Jakarta: Graha Ilmu, 2012), hlm. 1.
[2] Ruman, Model-model Pembelajaran, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011), hlm. 286.
[3] Ibid., hlm. 2-5.
[4] Ibid., hlm. 6-9.
[5] Isjoni,dkk., ICT Untuk Sekolah Unggul, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008), hlm. 42-43.
[6] Rusman dkk, Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan komunikasi, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2013), hlm.412-421.
[7] Ibid.,hlm. 38.
[8] Ibid.,hlm. 39-40.
[9] Isjoni Dan Moh. Arif Ismail, Pembelajarn Virtual, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008), hlm. 13-15.